تغييرات الأوزان العروضية في شعري "البخل والظلم ورغبة عبد في عفو الله" للإمام الشافعي

Ilmu arudl merupakan salah satu keilmuan bahasa yang membahas rumus syair. Rumus syair itu menjadi patokan dalam menyusun atau menganalisa syair. Syair itu bisa dikatakan shahih tidaknya, apabila syair tersebut mengikuti aturan dalam kaidah ilmu arudl, dan jika tidak mengikuti aturan maka syair tersebut tergolong syair yang rusak (fasad). Ilmu arudl adalah salah satu teori yang bisa digunakan untuk menganalisis karya sastra berupa syair. Syair atau disebut dengan puisi arab adalah karya yang memiliki wazan atau mengikuti ritme gaya lama, qofiyah serta didominasi oleh unsur imajinasi. Rumus permasalahan dalam pembahasan ini adalah: 1. Apa wazan yang digunkan dalam syair “Al-Bukhl Wadhulum Waraghbah ‘Abd Fi ‘Afwillah” karya Imam Syafi’i ? 2. Bagaimana perubahan wazan arudl yang terdapat dalam syair “Al-Bukhl Wadhulum Waraghbah ‘Abd Fi ‘Afwillah” karya Imam Syafi’i?. Tujuan dalam pembahasan ini adalah untuk mengetahui macam-macam wazan arudl dan perubahannya yang terdapat pada syair “Al-Bukhl Wadhulum Waraghbah ‘Abd Fi ‘Afwillah”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu meneliti bentuk wazan dan perubahannya. Adapun kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa: a. Syair “Al-Bukhl Wadhulum Waraghbah ‘Abd Fi ‘Afwillah” karya Imam Syafi’i menggunakan bahr Thawil dengan wazan sebagai berikut:فَعُوْلُنْ مَفَاعِيْلُنْ فَعُوْلُنْ مَفَاعِيْلُنْ # فَعُوْلُنْ مَفَاعِيْلُنْ فَعُوْلُنْ مَفَاعِيْلُنْ b. Perubahan wazan arudl yang ditemukan dalam syair “Al-Bukhl Wadhulum Waraghbah ‘Abd Fi ‘Afwillah” karya Imam Syafi’i adalah sebagai berikut: a.) Zihaf mufrad berupa qabdl yaitu membuang huruf kelima yang mati, pada taf’ilah zihaf ini terdapat dalam bait ke 1، 2، 3، 4، 5، 6، 7، 8، 9، 10، 11، 12، 13، 14، 15، 16، 17، 18، 19، 20، 21، 22، 23، 24، 25، 26، 27، 28، 29، 30، 31، 32، 33، 34. b.) Zihaf mufrad berupa kuf yaitu membuang huruf ketujuh yang mati, pada taf’ilah zihaf ini terdapat dalam bait ke 29. Dan tidak menemukan ilat sama sekali